
KURIKULUM RAMADHAN
Ramadhan adalah madrasah, sekolah tempat dimana kita banyak sekali belajar tentang hidup dan kehidupan, supaya kita lebih siap menghadapi hidup, supaya kita punya wawasan, supaya kita mampu melihat persoalan jauh ke depan, supaya kita tidak terjebak pada keuntungan sesaat tapi merugikan jangka panjang. Pada artikel kali ini, saya ingin mengajak kita semua, melihat kurikulum Ramadhan. Pelajaran apa yang diberikannya kepada kita.
Pertama, Ramadhan mengajarkan kita, menjadi orang-orang yang sabar, ulet dan tahan uji. Ini zaman dimana persaingan tajam, karena orang sekarang hidup di zaman banyak pilihan, akibat persaingan yang semakin tajam, orang sering kehilangan kesabaran, Pengen cepat kaya lalu tidak sabar, makan renten, menipu orang dan korupsi. Oleh karena itu, puasa mendidik kita, sabar. Biar lapar melilit perut, biar haus mencekik tenggorokan, kalau waktu magrib belum datang, Jangan sentuh makanan, jangan ambil minuman, sabar. ada waktunya. Lalu lintas itu macet karena kendaraan besar tidak mau mengalah kendaraan kecil tidak tahu diri, kemudian antrian di pasar itu kacau, karena yang sudah dapat nggak mau minggir yang dibelakang dorong-dorong, dimanapun antrian kacau, kalau yang sudah dapat mau dapat lagi yang nunggu kelamaan, akhirnya dorong-dorongan, kacaulah kehidupan sosial. Puasa melatih kita sabar. Karena sebagai bangsa, kita punya latar belakang sejarah, kita ini bangsa yang ditempa oleh segala macam kesulitan, kita 350 tahun dijajah Belanda (sulit), setelah merdeka kita dirongrong oleh berbagai macam pemberontakan (susah), lalu PKI berontak (susah lagi), lalu berdiri Orde Baru lama lama lama (susah lagi), orde baru selesai, muncul reformasi (masih susah juga), kita bangsa yang ditempa oleh kesulitan, bangsa yang tahan bantingan, bukan bangsa yang cengeng. Karena itu, mari kita menjadi diri kita, kita akan gagal kalau kita mau jadi orang lain, kita akan gagal kalau hidup di bawah bayang-bayang orang lain, jadilah kita diri kita sendiri. Sabar ulet dan tahan uji. Inilah kurikulum pertama dari pelaksanaan ibadah puasa, sehingga dengan dibekali sifat sabar, kita bisa mengendalikan diri.
Manusia hebatnya, hayo kita banding-bandingkan. Antara malaikat, binatang dan manusia, malaikat tidak diberi nafsu hanya diberi akal, kalau malaikat tidak pernah salah wajar, “Jibril nggak pernah korupsi ayat, wah ini ada ayat bagus ini, saya pakai sendiri saja ini, kemudian malaikat maut tidak pernah salah address mencabut nyawa orang yang belum waktunya mati. Dan itu wajar, karena malaikat makhluk tanpa alternatif secara instingtif dia diciptakan hanya untuk taat kepada Allah SWT. Sebaliknya binatang, diberi otak tapi tidak diberi akal, hanya diberi nafsu, kalau binatang setiap hari salah wajar. “ayam kalau sudah datang syahwatnya tidak usah menoleh, ini banyak orang apa tidak, lalu kuda keliling kota tidak pakai celana tenang saja, wajar namanya juga binatang. Sedangkan kita manusia diberikan akal dan diberikan nafsu, setiap hari terjadi perjuangan, kadang akal menang, kadang nafsu yang menang, ketika akal menang, kita lebih tinggi derajatnya dari pada malaikat, tapi ketika nafsu yang menang, kita lebih rendah derajantnya dari pada binatang. itu pelajaran pertama, sabar ulet tahan uji.
Lalu pelajaran yang kedua, melahirkan sikap istiqomah. Punya stabilitas temperatur batin istilah sekarang ini. Mari kita belajar perlu stabilitas temperatur batin, berapa banyak orang waktu di bawah teriak-teriak, berantas korupsi, ganyang korupsi, sikat korupsi, cuma karena belum dapat kesempatan, begitu dapat kesempatan, korupsinya lebih gila dari pada yang dia teriaki, waktu dibawah rajin baca ayat kursi, dapat kursi lupa sama ayat, ini yang memerlukan sikap istiqomah, konsisten. Hanya dengan semangat seperti inilah, maka kita tidak akan goyah oleh tantangan yang bagaimanapun beratnya.
Sehubungan dengan hal tersebut kemudian Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman, kemudian beristiqomah.
akan turun kepada mereka malaikat, seraya berkata kamu tidak usah takut, kamu tidak usah sedih, Allah akan memberikan pertolongan kepada orang-orang yang istiqomah. Hayo kita tetap istiqomah melaksanakan ibadah hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kemudian yang ketiga, ikhlas. Allahumma lakasumtu untuk engkau saya berpuasa, orang mau puji atau tidak bukan soal, orang mau lihat atau tidak bukan soal, kalau sudah berbuat yang penting karena Allah saja. Keikhlasan itu, kalau amal kita adalah jasad, ikhlas adalah ruh. Contoh : saudara hari Jumat jam 9 pagi sudah berangkat ke masjid, apa tidak bagus ? “bagus” sarungya baru (baru), Samarinda kelas bhs (bhs), sajadah tebal (tebal) tasbih panjang, jam 9 udah berangkat (iya), padahal shalat jam 12 (betul), apa pahalanya besar ? nanti dulu, itu berangkat jam 9 itu maunya apa, pameran sarung apa di dekat masjid ada rumah janda, atau apa ? nah, disinilah peran keikhlasan, keikhlasan itu bukan kata, ikhlas itu adalah amalan batin, puasa ini menyelamatkan kita dari penyakit riya. Saya ingatkan, Imam Al-Ghazali bilang penyakit 2 macam, penyakit dzahir dan batin, bedanya apa ? pertama, penyakit dzahir, yang punya lebih tahu dari orang lain, tapi penyakit batin orang lain lebih tahu dari pada yang punya. kalau kita punya kanker darah tinggi, kita tahu orang lain tidak, tapi kalau sombong, hasut dan dengki, orang lain kadang-kadang lebih tahu dari kita yang punya, yang kedua yang dahsyatnya lagi, sehebat-hebatnya penyakit dzahir cuma merusak dunia, tapi penyakit batin merusak dunia menghancurkan akhirat. Ginjal (mati), darah tinggi (mati), tumor (mati), leukemia (mati) tapi tidak berakibat akhirat. Sehebat-hebatnya penyakit dzahir cuman merusak dunia, tapi penyakit batin merusak dunia menghancurkan akhirat. Sombong penyakit batin, di dunia dijauhi orang, di akhirat neraka tempatnya, kikir penyakit batin, di dunia dijauhi orang, di akhirat neraka tempatnya, maka Imam Al-Ghazali heran, kalau di serang penyakit dzahir kita panik cepat-cepat mencari dokter, tapi kalau diserang penyakit batin, kita tenang-tenang saja, padahal penyakit batin merusak dunia dan lebih hebat lagi menghancurkan akhirat, maka puasa melahirkan keikhlasan, agar di dalam melaksanakan ibadah. cuman kita dan Allah saja. Inilah jiwa dan semangat yang sekarang inipun sudah mulai menjadi langka, semuanya karena akhirnya yang subur mental penjilat, semuhun dawuh, pasukan kulo nuhun, barisan asal bapak seneng, pasukan kumaha juragan wae, organisasi oke bos, kita miskin dengan orang-orang yang punya prinsip, yang berani berkata iya terhadap yang benar, sanggup berkata tidak terhadap yang tidak benar, apa dan bagaimana pun resikonya. kita terlalu kaya dengan barisan asal bapak senang, pasukan oke bos, organisasi kumaha juragan wae, dan kita miskin dengan orang-orang yang punya kepribadian yang tegar dan istiqamah, apapun resiko yang dihadapinya. Jadi dengan keluar dari Sekolah Ramadhan, semangat keikhlasan semakin tumbuh dalam hidup dan kehidupan kita. Itulah makanya puasa disebut ibadah syiria, ibadah abstrak, cuma kita dan Allah saja yang tahu, ini lebih mendorong semangat keikhlasan. Itulah makanya nuansa ramadhan dengan ibadah puasa mengembangkan semangat keikhlasan di antara kita semua.
Demikianlah artikel pada kali ini, semoga dengan masuknya kita ke dalam bulan suci ramadhan kemudian kita melaksanakan ibadah puasa ini, semoga dosa2 kita yang telah lalu di ampuni Allah SWT dan virus covid 19 ini segera menghilang dari dunia ini.
Aamiin.
Wassalamualaikum Wr Wb
Created By : Imam Fiqry Ramadhan, S.Pd.
Komentar
Semoga kita bisa sabar ikhlas dan ber istiqomah
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Nyala Kreatif FLN 2022, Persiapan Musikalisasi Puisi SDWR
GSMB (Gerakan Sekolah Menulis Buku) tahun 2021 merupakan tahun ke - 2 Keikutsertaan SD Wukir Retawu dalam ajang Festival Listerasi Nasional yang diselenggarakan oleh Nyalanesia.
SD Wukir Retawu, Meraih Terbaik#3 Sekolah Sehat Tingkat Kota Cilegon
Alhamdulillah, SD Wukir Retawu di akhir tahun 2021 masih bisa berprestasi dengan meraih Terbaik ke 3 pada Pelaksanaan Sekolah Sehat Tingkat Kota Cilegon. Dengan dukungan dari semua piha
Pembelajaran Berdiferensi, Menjawab Kebutuhan Pembelajaran Abad 21
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh seti
SD Wukir Retawu Raih Juara 2 Lomba Perpustakaan Kota CIlegon
Penyerahan Piala Oleh Kadis DPAD Kota Cilegon Selamat SD Wukir Retawu Atas Prestasinya meraih Juara 2 Lomba Perpustakaan Tingkat Sekolah Dasar Sekota Cilegon Selasa, 30 November
Cerdas Cermat Maulid Nabi
Assalamualaikum Warohmatulloohi wabarokaatuh Silahkan anak-anak klik link di bawah ini untuk mengerjakan soal penyisihan Cerdas Cermat Maulid Nabi Muhammad SAW. Soal Penyisihan C
Kunjungan ke Eco Park PT. Indonesia Power
PT. Indonesia Power memiliki sebuah tempat terbuka hijau yang dapat dikunjungi masyarakat sekitar, yaitu Eco Park. Berlokasi di Suralaya, dekat dengan area Pembangkit Listrik Tenaga Ua
SIDANG TAHFIDZ KELAS 6
Cilegon - SD PLTU SURALAYA WUKIR RETAWU mengadakan kegiatan Sidang Tahfidz Kelas 6 yang Alhamdulillah telah terlaksana Pada hari Selasa, 08/06/2021. Kegiatan Sidang Tahfidz ini Alhamdul
SD Wukir Retawu "Memanggil" Guru Profesional
Assalamualaikum wr.wb Salam Sejahtera Di penghujung Tahun 2020, SD Wukir Retawu "Memanggil" Guru Profesional untuk bergabung dengan sekolah. Kami mencari guru berjiwa "Pembelajar" untuk
TIM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SEKOLAH (TPMPS)
Dengan melihat rapor mutu SD Wukir Retawu tahun 2019, Sekolah menyusun Tim Penjamin Mutu Pendidikan Sekolah (TPMPS). Dengan SK TPMPS tahun 2020, semua unsur yang tertera pada SK TPMPS m
PERISTIWA ISRA DAN MI’RAJ
Oleh: IMAM FIQRY RAMADHAN, S.Pd Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhi. Manusia ini hidup dalam tiga dimensi waktu, masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Masa lalu a
Pelajaran yang dapat di ambil hikmahnya