Kunjungan ke Eco Park PT. Indonesia Power

PT. Indonesia Power memiliki sebuah tempat terbuka hijau yang dapat dikunjungi masyarakat sekitar, yaitu Eco Park. Berlokasi di Suralaya, dekat dengan area Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. Indonesia Power, hanya berseberangan jalan saja. Di tempat ini terdapat fasilitas trek jogging, lapangan tenis, lapangan basket, lapangan bola voli, lapangan futsal, saung, kios-kios yang disediakan khusus bagi pedagang, aneka tanaman dan pohon yang rindang, serta area khusus pembibitan dan pengolahan sampah dan pengomposan, bahkan ada lokasi khusus untuk aneka tumbuhan langka.

Pada hari Selasa, 10 Agustus 2021 kami (pak Yoga, pak Hendra, ibu Nia, ibu Devi, ibu Della) guru-guru SD PLTU Suralaya Wukir Retawu, diundang oleh PT. Indonesia Power dalam hal ini pak Ardi untuk datang ke Eco Park dalam rangka silaturahmi, lalu mengobservasi segala hal yang ada di Eco Park, serta membicarakan tentang rencana acara sekolah alam secara virtual bagi siswa-siswi SD PLTU Suralaya Wukir Retawu memanfaatkan fasilitas di Eco Park. Selain pak Ardi, ada juga pak Rahmat dan pak Bayu yang ikut mendampingi. 

Kurang lebih pukul 13.30 kami berbincang-bincang dan lebih saling mengenal di sebuah saung yang disediakan, serta membicarakan rencana kegiatan sekolah alam, lalu dilanjutkan dengan berkeliling sekitar Eco Park selama dua jam yang dipandu oleh pak Bayu yang cukup mengenal dan paham betul apa saja yang ada di Eco Park, serta memaparkan ilmu dan pengetahuan yang cukup bermanfaat.

Area pertama yang kami eksplore adalah area terbuka yang berisi banyak pepohonan dan sarana olahraga. Penanaman pohon juga ternyata sudah diatur sedemikian rupa, di mana setiap karyawan minimal menanam sebuah pohon. Lalu pohon-pohon tersebut juga dibagi dalam dua kelompok, yaitu pohon produktif, dan pohon penyerap emisi. Pohon penyerap emisi berupa pohon-pohon besar dan rindang ditanam di daerah dekat jalan yang menghadap ke Unit Pembangkit Listrik, sehingga memang difungsikan untuk mengurangi polusi, sedangkan pohon-pohon produktif lebih ditanam di daerah dalam, seperti pohon mangga, jambu, dll, berupa pohon berbuah yang dapat dimanfaatkan. Di lokasi ini juga terdapat alat pengukur kualitas udara Ambien, dan kualitas suara (kebisingan), jika berwarna hijau pada papan digital tersebut artinya tingkat polusi udara dan suara masih dalam taraf aman, jika berwarna merah berarti berbahaya bagi kesehatan.

Kemudian kami memasuki area khusus pembibitan dan pengolahan sampah serta pengomposan. Area ini ditempatkan khusus di bawah sebuah kanopi besar, namun masih memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam. Di dalamnya terdapat semacam kandang yang berisi lalat BSF yang dimanfaatkan ketika fase magot (ulat) sebagai pengurai sampah organik (sisa makanan) yang dapat dijadikan pupuk dan bisa juga menjadi pelet untuk makanan ikan. Di tempat ini juga terdapat bahan bakar briket yang merupakan campuran sampah daun dengan kertas/koran bekas. Di area pembibitan terdapat model penanaman hidroponik menggunakan pipa-pipa yang dilubangi untuk menanam sayuran seperti tomat, sawi, bayam, sedangkan di bagian bawahnya adalah semacam kolam ikan kecil berisi ikan lele, terdapat sebuah pompa yang mengalirkan air dari kolam ke pipa-pipa berisi sayuran tadi,dan terus berputar,sehingga saling menguntungkan, kotoran ikan menjadi pupuk bagi tanaman, lalu air kolam juga menjadi bersih dan mengalir. Aneka tanaman lainnya adalah buah naga, cabai, buah tin, dll.

Demikian sekilas kegiatan observasi kami di Eco Park PT. IP. Mudah-mudahan pada pertemuan berikutnya adalah merancang konsep sekolah alam secara virtual untuk pembelajaran siswa dan siswi dapat terlaksana dengan baik. Dan jika pandemi telah berakhir, akan lebih menarik lagi jika siswa dapat langsung berkunjung dan melihat langsung, akan menjadi pengalaman yang berharga.

Penulis: Martha Yoga